Nyanyian Kematian
(Simbol penyesalan Setelah Ektase)
_______
Ala ‘ddini ‘l salib yakumu mawt
C’ est dans la religion de la croix
que je mourrai
Adalah dalam agama penyaliban aku
akan mati
Al Hallaj
_______
Aku menyeru padaMu, kematian!, Untuk
jiwa-jiwa yang bersaksi dan telah sampai, dan bergabung sebagai saksi dalam
keabadian!,
Aku memekik pada diriku!, Kematian!,
Bagi hati, setelah sekian lama hampa dari ungkapan yang terhimpun dalam
samudera kearifan,
Aku memekik padaMu, Kematian!, Bagi
firman Tuhan, sejak waktu digoreskan, dan hanya kefanaan yang nampak dalam
bayangan kita,
Aku berseru padaMu, Kematian!, Bagi
penyingkapan dihadapan kepatuhan dan menyerahkan semua pembicaraan yang bisa
dipahami,
Aku berseru padaMu, Kematian!, Untuk
perlambang-perlambang yang menyearah diselubungi oleh kecerdasan-kecerdasan,
dari mereka, semua tanggal dalam kehancuran,
Aku berseru padaMu, Kematian!, Atas
nama CintaMu, bagi keteguhan moral mereka yang menegakkan bingkai-bingkai untuk
dipatuhi,
Mereka yang seluruhnya telah melintasi padang pasir
tanpa meninggalkan jejak, dan dibelakang mereka, kerumunan orang ditinggalkan
mengigau,
Lalu buta daripada binatang, pun
lebih buta daripada gerombolan.
____________________
Catatan:
Tentang
isi secara keseluruhan, lihat Passion, hal. 298, 299. Qannad menyatakan puisi
ini karya Nuri, tetapi Harawi dan semua sumber yang lain menyatakan karya
Hallaj. Hakim Ibnu Al Hadad bersaksi bahwa Hallaj melantunkan puisi ini pada
malam hari mengawali hukumannya. Ulasan tentang sholatnya terakhir (lihat: Diw, no. 2); bandingkan: Passion hal.
918 no. 5).
______________
Sumber:
Diwan Al Hallaj “louis Massignon”
Diterjemahkan dari LE DIWAN D’ AL
HALLAJ. Essai De Reconstitution, Edition Et Traduction, oleh LOUIS MASSIGNON,
Jurnal Asiatique, Librairie
Orientaliste Paul Geuthner, Janvier, Mars 1931
Penerbit; PUTRA LANGIT, Jl.Palagan tentara pelajar no. 77 Yogyakarta
Phone: (0274) 887055, Facs: (0274) 566171
Email: putra_langit@yahoo.com
putra_langit@mailcity.com
Cetakan I, Januari 2001
____________