TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA JANGAN LUPA LIKE, FOLLOW KOMENTAR DAN SHARE

C i n t a (sufi quotes)



  • Cinta menganggap sedikit pemberian yang ia keluarkan dan menganggap banyak pemberian kekasih walaupun sedikit. (Abu Yazid Al Bustami)
  • Cinta itu merangkul ketaaatan dan menentang kedurhakaan. (Sahal bin Abdullah)
  • Cinta adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintainya. Maksudnya orang yang mencintai selalu memuji-muji yang dicintainya, sehinga orang yang mencintai tenggelam dalam ingatan sifat-sifat yang dicintainya dan melupakan segala sifat-sifat dirinya sendiri dan perasaannya pada sifat-sifat yang dimilikinya.  (Al Junaid)
  • Cinta adalah kesetiaan. (Abu Ali Ahmad Ar-Rudzabari)
  • Hakekat cinta ialah jika kamu memberi, maka kamu memberikan semua yang kamu miliki kepada orang yang kamu cintai, tanpa tersisa satu sedikitpun untukmu. (Abu Abdullah Al-Qusyairi)
  • Disebut cinta karena cinta menghapus hati dari ingatan selain yang dicintainya. (Dalf Asy-Syibli)
  • Cinta selalu menegur kelengahan dirinya. (Ahmad bin Atha)
  • Cinta itu kesenangan, sedang letak hakekatnya terletak pada ketenangannya. (Abu Ali ad-Daqaq)
  • Cinta, jika kamu cemburu pada seorang kekasih, maka orang sepertimu adalah mencintainya. (Dalf Asy-Syibli)
  • Cinta itu adalah dahan-dahan yang ditancapkan dalam hati sehingga hati akan berbuah sesuai dengan kemampuan akal. (Ahmad bin Atha)
  • Cinta bisa menyuntik darah dan menumpahkannya. (An-Nashr Abadzi)
  • Hakekat cinta tidak bisa berkurang karena kurangnya pemberian-pemberian dan tidak bisa bertambah karena kebaikan yang diberikan kepadanya. (Yahya bin Muadz)
  • Tidak benar orang yang mengaku telah mencintai Allah, tapi ia tidak menjaga batas-batas hukum Allah. (Yahya bin Muadz)
  • Jika cinta itu benar maka hilanglah rasa ketersinggungan (karena kurang sopan). (Al Junaid)
  • Cinta harus lebih mengutamakan yang dicintai. (Muhammad bin Ali al-Kattani)
  • Hakekat cinta itu terwujud jika seorang hamba mampu melupakan bagiannya dari Allah dan melupakan kebutuhan-kebutuhannya kepada Allah. (Abu Ya’qub as-Susi)
  • Cinta itu menjauhi kesenangan dalam setiap keadaan. (An-Nashr Abadzi)
  • Cinta itu berlebihan dalam kecenderungan tanpa berharap mendapatkan sesuatu. (Al Junaid)
  • Cinta itu suatu fitnah (ketidaktenangan) dalam hati sanubari. (Al Junaid)
  • Cinta itu berawal dari tipuan dan berakhir dengan kematian. (Abu Ali Ad-Daqaq)
  • Cinta itu rasa kecenderunganmu kepada sesuatu secara keseluruhan, kemudian kamu lebih mementingkan cinta itu daripada dirimu, jiwamu dan hartamu, kemudian kesetiaanmu padanya, baik ketika berada di tempat sunyi atau di tempat terbuka, kemudian ia memberitahukan kepadamu tentang keteledoran cintamu. (Haris Al-Muhasibi )
  • Cinta itu tidak patut untuk dua orang, sehingga yang satu berkata kepada oranglain. (Sarry as-Saqathy)
  • Orang yang jatuh cinta itu jika diam saja dia akan binasa, sedangkan orang yang arif jika ia tidak diam dia akan binasa. (Dalf Asy-Syibli)
  • Cinta itu apa dalam hati yang dapat membakar apa saja selain yang dicintainya.
  • Cinta itu mencurahkan segala kemampuan, sedangkan kekasih itu boleh berbuat apa saja yang dia mau.
  • Cinta itu membuka tabir dan semua rahasia. (Ahmad An-Nuri)
  • Tidak benar suatu cinta kecuali harus keluar dari penglihatan cinta menuju penglihatan kekasih dengan tidak mengetahui cintanya. (Ya’qub As-Susi)
  • Setiap cinta mempunyai tujuan. Jika telah hilang tujuan itu, maka hilanglah cinta. (Al Junaid)
  • Cinta itu sesuatu yang dapat menghapus jejakmu. (Abdullah al-Mubarak)
  • Cinta itu menyesali kesalahan untuk berbuat lurus. (Ahmad bin Atha)
  • Cinta yang sekecil sawi lebih saya sukai daripada beribadah tujuh puluh tahun tanpa cinta. (Yahya bin Muadz)
  • Cinta itu binasa dalam kelezatan, makrifat itu persaksian dan kebingungan, dan hancur dalam rasa takut. (Ahli hakekat)
  • Rindu adalah kegoncangan hati untuk menemui yang dicintainya. Kerinduan tergantung dalam cintanya. (Al Junaid)
  • Cinta lebih tinggi dari rindu, karena rindu bersumber dari cinta. (Ahmad bin Atha)
  • Cinta itu berasal dari keazalian dan menuju kepada Keabadian, serta tiada seorangpun dalam tujuh puluh ribu dunia ini yang mampu meminum setetes pun dari cinta itu hingga akhirnya menyatu di dalam-Nya. (Rabiah Adawiyah)
  • Cinta adalah buhulnya iman, di mana orang tidak akan masuk tanpa cinta. Seorang hamba tidak akan sejahtera maupun selamat dari ancaman siksa Allah tanpa cinta. Maka hendaklah hamba itu berperilaku atas dasar cinta. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
  • Cinta adalah dasar dari perwujudan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Tanpa cinta, proses kehidupan tidak akan pernah terbangun dengan baik. Karena itu setiap hidup mesti memiliki cinta, kemauan dan perilaku. Dan setiap yang bergerak maka dasar yang menggerakkannya adalah cinta dan kemauan. Semua wujud tidak akan harmonis kecuali bila digerakkan oleh rasa cinta yang menjadikannya sendiri. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
  • Sungguh cinta dapat mengubah yang pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara berubah menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancur-leburkan karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya, serta membuat budak menjadi pemimpin. (Jalaluddin Rumi)
  • Cinta kepada Allah itu laksana api apapun yang dilewatinya akan terbakar. Cinta kepada Allah itu laksana cahaya apapun yang dikenainya akan bersinar. Cinta kepada Allah itu langit apapun yang dibawahnya akan ditutupnya.
  • Cinta kepada Allah itu laksana angin apapun yang ditiupnya akan digerakkannya. Cinta kepada Allah itu laksana air dengannya Allah menghidupkan segalanya. Cinta kepada Allah itu laksana bumi dari situ Allah menumbuhkan segalanya. Kepada siapa yang mencintai Allah, Dia berikan kekuasaan dan kekayaan. (Imam Ali)
  • Tugasku adalah hutang terhadap Cinta. Dengan bebas dan sukarela aku menerima apa pun yang terlarang untukku. Cinta seperti cinta seorang kekasih, kecuali sebagai pengganti mencintai gejala, aku mencintai yang Hakiki. Agama, kewajiban, adalah milik dan keyakinanku. Tujuan cinta manusia adalah menunjukkan yang terakhir, cinta sejati. Inilah cinta yang sadar. (Ibnu Arabi)
  • Hatiku mampu menerima setiap bentuk: ia adalah hamparan padang rumput bagi rusa dan biara bagi pendeta dan kuil bagi berhala dan Ka’bah bagi para Haji dan lembaran Taurat serta kitab Al-Quran. Aku menganut agama Cinta: Jalan mana pun yang diambil oleh unta-unta cinta, itulah agama dan keyakinanku. (Ibnu Arabi)
  • Cinta dalam dataran tertentu bermakna penyerahan diri sepenuhnya. Cinta tidak berkurang karena keramahan. Bahkan Sang Pencipta harus tetap bertahan di depan Sang Kekasih, meskipun diusir. Ia harus menjadikan jiwanya sebagai sapu di pintu-Nya. (Fariduddin Attar)
  • Andaikata dunia mau meraih cinta, ia tidak akan mampu dan andaikata ia mau menolaknya, ia tak akan kuasa, karena cinta itu suatu anugerah, bukan hasil usaha. Cinta berasal dari Tuhan. (Ali bin Usman al-Hujwiri)
  • Cinta itu ibarat pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Buahnya menampakkan dirinya di hati, di lidah dan di anggota badan. Buah itu adalah ketaatan akan perintah Tuhan, dan kenangan terus menerus kepada kekasih yang memenuhi hati dan melimpah ke lidah. (Imam Ghazali)
  • Menurutnya Cinta yang hakiki adalah cinta tanpa syarat (unconditional love). Baginya Cinta adalah gelora hati terhadap yang dicintai sehingga menjadikan lupa pada diri sendiri. (Junaid al-Baghdadi)
  • Tidak layak cinta antara dua sejoli mengatakan antara yang dicinta dan yang mencinta kecuali kata “kami” (bukan “aku”). (Sirri as-Saqathy)
  • Cinta adalah tujuan puncak dari seluruh maqam spiritual dan Cinta menduduki derajat tertinggi. “(Allah) mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya.” (Al-Maidah:54) (Imam Al-Ghazali)
  • Agama itu cinta, cinta itu agama. (Imam Bagir)
  • Malapetaka paling besar adalah bila engkau mencintai seseorang yang sedang mencintai orang lain. Atau jika engkau mengharap kebaikan seseorang, tapi justru orang itu berharap agar kita celaka binasa. (Imam Syafi’i)
  • Engkau durhaka kepada Allah dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya. Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila benar engkau mencintai-Nya, pastilah engkau taati semua perintah-Nya. Sesungguhnya orang menaruh cinta tentulah bersedia menaati perintah orang yang dicintainya. (Imam Syafi’i)
  • Di taman cinta yang indah mempesona, ibadah itu berubah menjadi keindahan dalam kehidupan yang membawa kesenangan, keriangan, dan kebahagiaan. Di bawah keteduhan naungan cinta, perintah ibadah tidak lagi menjadi beban yang harus dipikul, tetapi ia adalah suatu yang patut diterima dengan senang dan gembira. (Khalid Muhammad Khalid)
  • Minuman Cinta adalah Cahaya yang cemerlang berkalian dari Kemahaindahan Sang Kekasih. (Abul Hasan Asy-Syadzili)
  • Gelasnya adalah kelembutan yang menghubungkan ke bibir-bibir hati. (Abu Hasan As-Syadzili)
  • Sang peminum adalah pihak yang mendapat limpahan agung kepada orang-orang istimewa seperti para Auliya dan hamba-hambaNya yang saleh. Allah Yang Maha Tahu kadar kepastian dan kebajikan bagi kekasih-kekasihNya. (Abul Hasan Asy-Syadzili)
  • Sang Peminum adalah pecinta yang dibukakan keindahan cinta itu dan menyerap minuman nafas demi nafas jiwa. (Abul Hasan Asy-Syadzili). 57. Rasa minuman cinta adalah rasa dibalik orang yang terdendam rindunya ketika hijab diturunkan. (Abul Hasan Asy-Syadzili)
  • Sang peminum sejati adalah pecinta yang meneguk arak cinta itu, sejam dua jam. (Abul Hasan Asy-Syadzili)
  • Rasa segar peminuman cinta adalah bagi orang yang dilimpahi arak cinta dan terus menerus meminumnya hingga kerongkongan penuh sampai ke urat nadinya. Cahaya Allah ada dibalik minuman yang melimpah itu. (Abul Hasan Asy-Syadzili)
  • Mabuk Cinta adalah ketika seseorang hanyut dalam rasa dan hilang akal, tidak mengerti apa yang dikatakan dan diucapkan padanya. (Abul Hasan Asy-Syadzili)
  • Sadar dari mabuk cinta, adalah situasi sadar ketika gelas piala minuman cinta dikelilingkan, di hadapan mereka berbagai kondisi ruhani silih berganti, lalu kembali pada dzikir dan ketaatan. Tidak terhijabi oleh sifat-sifat dengan berbagai ragam kadar yang ada. Itulah yang disebut sebagai waktu sadar cinta. Ketika pandangannya meluas melintas batas dan pengetahuannya semakin bertambah. (Abul Hasan asy-Syadzili)
  • Cinta adalah Sifat Tuhan, yang tidak membutuhkan apapun, cinta pada selain-Nya adalah palsu. (Jalaluddin Rumi)
  • Cinta merupakan wujud cinta itu sendiri. Cinta tidak dapat digambarkan lebih jelas daripada apa yang digambarkan oleh cinta lagi. (Ibn Qayyim al-Jauziyyah)
  • Cinta yang hakiki adalah cinta tanpa syarat. Baginya Cinta adalah gelora hati terhadap yang dicintai sehingga menjadikan lupa pada diri sendiri. (Abul Qasim Junaid bin Muhammad bin Junaid al-Baghdadi)
  • Hakikat cinta adalah sesuatu yang tidak berkurang karena berpaling dan tidak bertambah karena kebaikan. (Yahya bin Muadz)
  • Hakikat cinta mengatakan bahwa kebersamaanmu dengan yang dicintai adalah dengan melepas sifat-sifatmu. (Muhammad bin al Hasan bin Mansyur)
  • Cinta sejati adalah gugurnya semua cinta dari dalam hati kecuali cinta kepada kekasih. (Fadhal al-Faraawy)
  • Cinta adalah tujuan puncak dari seluruh maqam spiritual dan Cinta menduduki derajat tertinggi. (Imam Al-Ghazali)
  • Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri, membatasinya hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka batasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
  • Orang yang asyik Cinta kepada Allah ialah orang yang membebaskan dirinya dari segala nafsunya, dan sebagai akibat daripada itu, dia hanya menyibukkan dirinya berdzikir kepada Allah S.W.T. (Al Junaid)
  • Siapa yang tidak mau mencicipi manisnya cinta tidak akan bisa menikmati kehidupan. (Ibn Qayyim Al-Jauziyah)
  • Demi Allah, sesungguhnya sebuah cinta teramat agung untuk dapat dilihat. Ia luput dari penglihatan manusia, ia ada di dalam dada bersemayam sebagaimana api bersemayam dalam batu. Jika dinodai ia akan membakar, dan jika dicoba untuk ditinggalkan ia akan selalu membayangi. (Al-Ashmu’i)
  • Tiada orang berakal yang dipuji, namanya kondang, kecuali saat dimabuk cinta (mendalam cintanya) Tiada pemuda yang merasakan derita kehidupan, kecuali ketika ia kasmaran. (Abdullah bin Bahlul).
  • Kehidupan ini tak lebih dari gila asmara. Bila kegilaan itu telah lewat, disusul dengan kegilaan secawan anggur. Bila masa tua singgah, manusia kembali bertingkah kekanakan. (Ahmad At-Tamami)
  • Hati orang arif adalah mahligai cinta, dan hati pecinta adalah mahligai kerinduan, dan hati orang rindu adalah mahligai kedekatan. (Abu Nuiam Al-Isfahani)
  • Setiap saat cinta ini makin abadi. Setiap waktu orang makin terpukau olehnya. (Fariduddin Aththar)
  • Petualangan antara aku dan kekasihku tak ada habisnya. Sesuatu yang tanpa mula dan tanpa akhir. (al Hafiz)
  • Cinta adalah leburnya pecinta ke dalam sifat-Nya dan menetapnya yang dicinta di dalam Dzatnya. (al Junaid)
  • Kalau malaikat jatuh cinta. Dia menjadi manusia sempurna. (Fariduddin Atthar)
  • Antara pecinta dan kekasihnya tak ada antara. Ia bicara dari rindu. Ia mendamba dari rasa. (Rabiah Adawiyah)
  • Di dalam cinta tak ada pengaduan dan keluhan, karena tujuan pecinta tak lain adalah tujuan sang kekasih. (Al Bakri)
  • Diantara tanda-tanda cinta adalah sulitnya perpisahan antara pecinta dan kekasih. (Al Bakri)
http://walangkramat.wordpress.com/2011/08/31/cinta-quotes/



No comments:

Post a Comment

Abu Bakar bin Abi Syaibah (Wafat 235H)

Namanya sebenarnya adalah Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah al Kufy, seorang hafidh yang terkenal. Ia menerima hadist dari al-Ah...

Total Tayangan

Translate