Nama
 lengkapnya adalah Zaid bin Tsabit bin Adh-Dhahak bin Zaid Ludzan bin 
Amru, dia masuk islam ketika umur 11 tahun ketika perang Badar terjadi.
Perjalanan hidupnya.
Nabi
 menyerahkan bendera Bani Malik bin an-Najjar kepada ‘Imarah sebagai 
komandan perang Tabuk, lalu Nabi mengambilnya dan diserahkan kepada Zaid
 bin Tsabit. Ketika beliau memintanya, maka Imarah bertanya,” Ya 
Rasulullah, apakah engkau akan menyerahkan sesuatu yang engkau berikan 
kepadaku?. Beliau menjawab,” Tidak, tetapi al-Quran harus didahulukan, 
dan Zaid bin Tsabit lebih banyak menguasai bacaan Al-Quran daripadamu”.
Zaid juga sebagai penulis wahyu bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
Saat
 Umar menjadi Khalifah dia diangkat sebagai amir (gubernur) Madinah 
sebanyak 3 kali di ibukota atau di wilayah pusat kekuasaan, dan dia juga
 ditugaskan untuk mengumpulkan al-Quran atas perintah Abu Bakar dan Umar
 sebagai mana dijelaskan dalam riwayat yang diriwayatkan oleh Bukhari : “Zaid
 bin Tsabit berkata” Aku disuruh menghadap Abu Bakar berkenaan dengan 
pembunuhan yang dilakukan penduduk Yamamah, dan ketika itu dihadapan nya
 ada Umar bin al-Khaththab. Lalu Abu Bakar berkata, “Jika perang terus 
berkecamuk banyak memakan korban jiwa kaum muslimin, banyak para 
penghapal al-Quran di negeri ini terbunuh, dimana akhirnya banyak bagian
 al-Quran yang hilang maka agar al-Quran dibukukan, aku berpandangan 
sama dengan Umar, engkau laki laki yang cerdas dan masih muda, maka cari
 dan kumpulkanlah (Mushaf) al-Quran”. 
Zaid
 bin Tsabit adalah seorang ulama yang kedudukannya sama dengan para 
ulama dari kalangan sahabat lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi 
wassalam bersabda,” Umatku yang paling menguasai ilmu Faraidh adalah
 Zaid bin Tsabit”. Riwayat lain yang senada terdapat dalam riwayat Imam 
an-Nasa’I dan Ibnu Majah, dimana nabi bersabda,” Umatku yang paling 
penyayang adalah Abu Bakar, yang paling kuat kesaksiannya dihadapan 
Allah adalah Umar, yang paling diakui perasaan malunya adalah Utsman dan
 yang paling menguasai faraidh adalah Zaid bin Tsabit.”.
Ketika Zaid bin Tsabit wafat maka Abu Hurairah berkata,” Telah wafat orang terbaik dari umat ini semoga Allah menjadikan Ibnu abbas sebagai penggantinya”. 
Wafatnya
Ia wafat di Madinah pada tahun 45 H dalam usia 56 tahun (dalam riwayat lain ia wafat tahun 51 H atau 52 H) 
No comments:
Post a Comment